Romantic Echoes kembali menyapa pendengarnya lewat “Dentum”, single terbaru yang dirilis pada 4 Juli 2025 pukul 00.00 WIB. Lagu ini menandai penutup dari rangkaian rilisan tahun ini, sekaligus menjadi transisi menuju babak baru dalam perjalanan musik J. Alfredo, sosok di balik nama Romantic Echoes.
Mengemas Perasaan dalam Suara
Sejak awal, Romantic Echoes dikenal lewat musiknya yang menyentuh: pop romantis, elektronik, sedikit rock, dan aroma vintage yang kental. Di “Dentum”, semua elemen itu kembali, tapi dengan rasa yang lebih matang. Lagu ini tidak gegap gempita. Justru sebaliknya: terdengar pelan, namun menghantam dengan tenang. Nada-nadanya terasa seperti ruang kosong yang penuh makna, tempat kenangan dan harapan hidup berdampingan.

Melalui “Dentum”, Romantic Echoes seolah ingin mengajak pendengar berhenti sejenak—untuk merenungi jarak, waktu, dan hal-hal yang tak lagi bisa diulang. Bait demi bait terdengar seperti kalimat terakhir dari seseorang yang siap melangkah ke arah baru, tapi masih menyimpan sedikit rasa dari apa yang telah dilewati.
Dari Pijar ke Romansa Personal
Nama J. Alfredo atau Jakjek mungkin lebih dulu dikenal sebagai vokalis dan gitaris band Pijar. Namun lewat Romantic Echoes, ia menunjukkan sisi lain dirinya yang lebih personal dan reflektif. Proyek solo ini dimulai dari album Persembahan Dari Masa Lalu (2020), lalu dilanjutkan dengan Paradisa (2022). Keduanya menyajikan nostalgia, cinta, dan pengembaraan batin dalam balutan soundscape yang khas.
“Dentum” hadir bukan hanya sebagai kelanjutan, tapi semacam simpul. Lagu ini merangkum jejak langkah Romantic Echoes selama lima tahun terakhir—baik secara musikal maupun emosional. Di balik ketenangan vokalnya, terdengar banyak hal yang ingin disampaikan: tentang kehilangan, penerimaan, dan harapan yang masih menyala.
Penutup yang Mengantar Awal
Walau disebut sebagai single penutup, “Dentum” justru terasa seperti pintu masuk menuju fase berikutnya. Ini bukan akhir cerita, melainkan jeda. Sebuah perhentian singkat sebelum Romantic Echoes membawa kita ke lanskap baru yang mungkin lebih liar, atau justru lebih intim.

Dalam rilisan ini, Romantic Echoes berhasil menjaga benang merah dari karya-karya sebelumnya, namun tidak terjebak di masa lalu. Ia bergerak pelan, tapi pasti—dengan produksi musik yang jernih, vokal yang hangat, dan lirik yang menyiratkan banyak rasa tanpa harus berteriak.
Dentum di Tengah Malam
Buat kamu yang menyukai musik yang terasa dekat dengan hati, “Dentum” adalah lagu yang pas diputar tengah malam. Tidak menuntut untuk dipahami, tapi juga tidak mudah dilupakan. Ia hadir seperti suara yang selama ini kita tunggu, tapi baru benar-benar terasa ketika semuanya mulai sunyi.
Sudah dengar “Dentum”? Bagian mana yang paling menggema di kepala kamu? Bisa jadi, lagu ini bukan hanya menutup satu cerita—tapi juga membuka ruang untukmu membaca ulang hidupmu sendiri.