JVSAN kembali merilis single terbarunya bertajuk “Limerence”, yang kali ini menghadirkan kolaborasi lintas negara bersama Gazeng, musisi asal Las Vegas. Dirilis pada 18 Juli 2025, lagu ini menjadi bagian dari perjalanan musik JVSAN yang konsisten menghadirkan karya setiap bulan sepanjang tahun.

Rilisan Ketujuh Menuju Album Perdana

Setelah enam single sebelumnya—Ephemera, Campfire, Can’t Sleep, Touch, Jinx, dan Sonder—Limerence hadir sebagai kelanjutan dari eksplorasi emosional dan musikal yang terus ia bangun. Dalam rilisan ini, JVSAN menggandeng 88rising sebagai bagian dari misi besarnya membawa musisi Indonesia ke panggung global, sembari membuka ruang untuk talenta Asia yang belum banyak terlihat.

Ketika Musik Bicara tentang Rasa Patah dan Harapan

Secara tematik, Limerence menyentuh sisi personal dan rapuh dari pengalaman manusia—tentang kehilangan, depresi, dan perjuangan untuk bertahan. Lirik-lirik yang ditulis JVSAN terdengar muram dan reflektif, sementara bagian Gazeng hadir sebagai suara yang mengangkat, penuh harapan, dan mendesak pendengarnya untuk tidak menyerah.

Sampul lagu “Limerence”

“You’re going through your darkest days
I know what you wanna say.Oh you think that you could save me?, Don’t give up, don’t give up!”

Atmosfer Gelap yang Dibalut Produksi Sinematik

Secara produksi, lagu ini mengusung nuansa ambient pop yang atmosferik, penuh ruang dan dinamika. Ada pergerakan emosional yang terasa dalam aransemen—dari nada-nada yang berat dan menekan menuju sentuhan harapan yang lebih ringan di bagian akhir. Semuanya dirangkai dengan pendekatan produksi yang sinematik dan imajinatif, khas dari pendekatan JVSAN yang dikenal tidak konvensional.

Jalan Sunyi Seorang Musisi yang Memilih Kejujuran

Di balik lagu ini, ada perjalanan panjang seorang musisi yang memilih jalan sunyi: bukan yang paling mudah, tapi paling jujur dengan diri sendiri. JVSAN baru mulai menulis lagu orisinal pada 2020, namun latar belakang musikalnya dimulai jauh lebih awal—belajar piano sejak kelas tiga SD, dan melanjutkan studi komposisi selama empat tahun di universitas musik.

Melawan Arus Tren Industri dengan Keyakinan Pribadi

Berkarya di luar pakem industri musik Indonesia adalah pilihan yang sadar. “Semua orang bilang harus bikin musik yang bakal laku duluan,” ungkapnya dalam salah satu wawancara, “Tapi saya nggak mau masuk ke industri musik dengan cara itu.” Limerence menjadi salah satu bukti dari keyakinan itu—musik yang jujur, emosional, dan tetap punya tempat untuk didengar lebih luas.

Teaser Menuju Penutupan Tahun yang Lebih Besar

Selain jadi rilisan ketujuhnya di 2025, lagu ini juga memberi sedikit bocoran: album penuh akan hadir di akhir tahun. Satu per satu, JVSAN tengah membangun narasi yang personal lewat musiknya—dan Limerence adalah bab penting dari cerita itu.

Shares: