Kalau kamu salah satu pendengar setia musik indie yang tumbuh bareng lagu-lagu jujur nan sederhana, kabar ini pasti bikin hati campur aduk: “Endikup”, album terakhir dari Gusti Irwan Wibowo, resmi dirilis 6 Juli 2025. Tapi jangan bayangin ini sekadar rilisan biasa — Endikup udah jadi semacam kapsul waktu: warisan musik penuh rasa dan makna dari perjalanan sang musisi.

Dirancang Jadi Kenangan yang Hidup
Buat kamu yang belum familiar, “Endikup” bukan cuma kumpulan track acak yang nangkring di playlist. Album ini disusun sendiri oleh Gusti Irwan Wibowo semasa hidupnya, sebagai semacam “surat terakhir” buat semua yang pernah nyangkut di karya-karyanya.
Di sini kamu bakal nemuin potongan lirik yang relate banget, aransemen hangat, sampai nada-nada yang bikin hati berasa lagi diajak ngobrol sama sahabat lama.
Kenapa Harus Dengerin?
Karena “Endikup” bukan cuma karya penutup. Lewat album ini, Gusti Irwan Wibowo seolah mau bilang: “Aku pergi, tapi lagu-laguku tetap hidup.” Setiap track kayak pelukan: kadang bikin senyum, kadang bikin mellow — kayak buka album foto kenangan yang udah lama ketutup debu.
Bukan Sekadar Musik, Tapi Warisan Rasa
Yang bikin album ini beda, bukan hanya kualitas sound-nya, tapi rasa yang ditinggalkan. Lagu-lagunya punya “jiwa” yang bisa nyambung ke siapa aja. Entah kamu lagi kangen seseorang, bingung sama diri sendiri, atau cuma butuh teman buat nemenin malam — Endikup bisa jadi jawaban.

Sudah Siap Dengerin yang Enak Di Kuping?
“Endikup” udah bisa kamu putar di semua platform streaming mulai 6 Juli 2025. Kalau mau dapet feel-nya, coba dengar dari awal sampai akhir tanpa diacak. Di situ kamu bakal paham, ada beberapa orang yang memang pergi, tapi musik dan cerita yang ditinggalkan nggak akan pernah benar-benar hilang.